Apa Kalian Budak Ego Orang Lain?

Setelah sekian lama tidak ingin menulis akhirnya memberanikan kembali untuk sedikit berbagi beberapa ide, sudut pandang, keresahan, mungkin juga keinginan sesungguhnya.

Oke, Saya mulai dari yang paling mudah.

Semoga bisa...


Pertama, setelah satu tahun lebih kembali pulang ke rumah, banyak sekali perubahan yang dirasakan baik itu dalam diri Saya sendiri pun juga apa-apa yang diluar diri. Beberapa kejadian lampau banyak merubah cara pandang Saya terhadap sesama manusia, keluarga, saudara, dan teman. Untuk beberapa poin saat ini Saya lebih berpegang pada "harusnya sesama manusia harus salling bermanfaat, gak ada tuh saling tinggi satu sama lain karena kita semua gak bisa atur jadwal kencing di jam berapa aja." ambil hal paling sederhana, teman. Menurut kalian apa itu teman? Coba dijawab dalam hati ya.

Urusan pertemanan mungkin untuk sekarang Saya banyak tidak cocoknya dengan beberapa teman lama. Karena apa kira-kira? Haha, pola pikir Kami mulai tidak sama. Rasanya tidak pantas jika dalam pertemanan ada "Kasta" yang hampir semua mengiyakan. Apa iya dalam pertemanan harus ada sosok yang selalu diturui segala tuturnya? Selalu mengiyakan apa yang diminta? Selalu ingin jadi pusat perhatian dengan harapan dipuja-puja? Haha!

"Loh, tapi kan namanya temen kudu pengertian dong!"

"Kalo udah jadi temen kan ga perlu sungkan lagi!"

"Ih, apaan sih baper amat, kurang jauh mainnya!"


"BIG NO!" Kalau memang teman apalagi sudah kenal lama ya seharusnya tau gimana caranya menghargai satu sama lain, gimana cara pengertian masing-masing. Bukan bermain kasta seolah menjadikan beberapa sosok penting yang dimana-mana harus ada sosok itu dan yang lain hanya hamba pengikut yang ada dan tidak adanya ya tidak pengaruh juga. 

Coba berpikir sedikit ya, para figuran di circle pertemanan itu sudah usaha untuk hadir disetiap ada kumpul-kumpul, dia mengorbankan hal yang mungkin dia inginkan demi bertemu temannya yang dia pikir adalah "Temannya". Setiap nongkrong dia hanya sebagai pendengar karena mengalah tidak ingin melontarkan bahan obrolan karena tidak yakin akan digubris. Bisa dibayangkan? Atau.....

Kalian tidak pernah peduli memang.


Ya, untuk sekarang pertemanan Saya cukup sempit. Saya hanya ingin menemui siapa yang Saya ingin temui, buat janji kira-kira kapan bisa ada jadwal untuk bertemu, ya, "Kapan" karena Saya tidak mau memaksa orang lain untuk menemui Saya, karena mereka punya urusannya masing-masing dan belum tentu juga mereka ingin bertemu Saya.

Satu lagi yang penting, jangan karena kalian sudah kenal lebih dulu dengan teman anda maka anda sudah mengetahui semua tentang teman anda, terlebih jangan menjadikannya sebagai budak ego kalian.

Comments

Popular Posts